Untuk Bapak, Ibu atau sobat sendiri kebingungan tidak kalau setelah lulus SMP enaknya itu sekolah dimana? Mungkin untuk Bapak atau Ibu yang sudah mempersiapkannya sejak awal, sudah bisa menentukan anaknya nanti akan sekolah dimana. Tapi kalau bisa jangan memaksakan anak juga kalau anaknya tidak tertarik atau tidak minat. Nanti takutnya dia sekolah tidak sungguh-sungguh dan seenaknya karena sebenarnya tidak mau sekolah yang sudah Bapak atau Ibu tentukan.
Saya mau berbagi pengalaman saya dalam memilih sekolah setelah lulus SMP. Pilihan pertama anak setelah lulus SMP yaitu melanjutkan atau tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk yang tidak melanjutkan biasanya banyak terdapat di desa-desa. Kebanyakan disebabkan oleh faktor ekonomi sehingga mengharuskan si anak untuk bekerja membantu ekonomi keluarga. Tapi untuk yang melanjutkan pilihan keduanya adalah mau melanjutkan di SMA atau SMK. Pada bagian ini kadang-kadang kita selalu bingung karena pada jenjang sekolah ini adalah sebagai pijakan masa depan anak nantinya. Kalau pijakannya tidak tepat bisa-bisa setelah lulus SMA/SMK malah jadi pengangguran.
Orang tua saya sendiri membiarkan saya untuk memilih sekolah mana yang saya minati. Artinya masa depan saya sudah ada ditangan saya sendiri. Saya tidak asal-asalan memilih sekolah karena ini menyangkut masa depan saya. Kalau saya memilih sekolah di SMA maka hidup saya sebagai anak remaja masih panjang. Karena saya masih harus kuliah untuk selanjutnya terjun di dunia kerja dan masih dibiayai orang tua tentunya. Artinya saya masih sebagai anak remaja dan belum menjadi Orang. Untuk itu saya lebih memilih SMK dari pada SMA.
Banyak keunggulan dari anak SMK dari pada anak SMA ( bukan bermaksud mengejek anak SMA ). Pertama anak SMK itu sudah diajari bagaimana menjadi Orang sejak dini. Kalau mau masuk SMK kita harus memikirkan matang-matang jurusan yang akan kita pilih nantinya. Saya menghimbau janganlah sobat hanya ikut-ikutan teman dalam memilih jurusan. Pilihlah sesuai dengan minat dan bakat sobat. Atau gunakan insting kira-kira yang cocok untuk fisikku, kegiatan sehari-hariku dan cara berpikirku itu jurusan apa. Setelah sobat memilih jurusan, sobat harus siap dengan suasana di SMK apalagi untuk jurusan Teknik. Disiplin adalah kunci utama menjadi anak Teknik. Keunggulan sekolah SMK lainnya adalah lowongan pekerjaan, walaupun minat untuk sekolah di SMK meningkat setiap tahunnya ternyata masih banyak perusahaan yang kekurangan pekerja yang kompeten dibidangnya. Ini peluang besar untuk anak SMK, karena salah satu misi SMK adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten dibidangnya. Dengan slogan SMK Bisa!! saya kira SMK benar-benar bisa merubah hidup dari anak-anak Indonesia yang biasanya lulus sekolah menjadi pengangguran.
Saya sendiri sekolah di SMK jurusan Teknik Otomotif. Dulu Om saya pernah berkata kalau sekolah di SMK itu harus siap karena lulusan SMK itu harus sudah bekerja dalam usia remaja. Jadi, ditakutkan membuat anak menjadi jenuh pada saat memasuki usia kerja. Tapi semua itu tergantung niat sang anak dari awal, jika dia memilih sekolah di SMK berarti dia harus siap menerima baik buruknya bersekolah di SMK. kalau di SMA sendiri saya kurang berminat karena anak SMA itu cenderung tidak baik dimata saya. Misalnya perkelahian antar pelajar atau kenakalan remaja lainnya. Kalau kita anak SMK urusannya sudah dunia kerja, jadi kalau sikap kita masih seperti anak kecil kita tidak akan berhasil di dunia kerja. Seperti yang sudah saya jelaskan, SMK itu sudah mengajarkan anak didiknya untuk disiplin sejak dini. Tapi tergantung akreditasi dari SMK tersebut.
Jadi kesimpulan saya adalah sekolah di SMK lebih banyak unggulnya dari pada sekolah SMA. kalau kita setelah lulus SMK mau melanjutkan kuliah kan kita bisa mandiri. Kita bisa kuliah sambil kerja untuk membiayai kuliah kita, jadi tidak membebani orang tua kita. Untuk orang tua yang sanggup menyekolahkan anaknya sampai ke Universitas bolehlah menyekolahkan anaknya di SMA. Karena lulus SMA kalau tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi mau jadi apa nantinya, pengangguran?? Oh ya perguruan tinggi itu cuma sanggup terima 20% lulusan SMU. Padahal lulusan SMU tak ada ketrampilan kerja siap pakai. Nah, mau pilih SMK atau SMA?
Sekian artikel saya, semoga membantu untuk memilih sekolah yang benar. Terima kasih.