Kali ini saya akan membahas tentang surga dan neraka, lebih tepatnya menganalisis berapa luas surga dan neraka untuk kita huni nantinya. Karena sesungguhnya hanya Sang Penciptalah yang tahu berapa luas surga dan neraka. Akal pikiran manusia tidak akan mampu menghitungnya, bahkan untuk menghitung berapa luas jagat raya ini. Langit yang dibagi menjadi tujuh lapisan dan setiap lapisan mempunyai luas yang berbeda. Sungguh Maha Besar dan Hebat Sang Pencipta. Lalu berapakah kira-kira luas surga?
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Ali Imran: 133)
“Berlomba-lombalah kamu sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepadam Allah dan rasulNya” (QS. Al-Hadiid : 21)
Subhaanallah, Surga itu luasnya seluas langit dan bumi? Berapakah luasnya langit dan bumi itu? Bisakah ilmu pengetahuan mengukurnya? Surga begitu luasnya, sementara penduduk bumi kita yang berisi sekitar lima milyar orang saja masih menyisakan demikian luas tempat yang belum dihuni.
Benarlah kata sebuah hadits Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya, belum pernah didengar telinga, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terlintas di dalam hati. Lalu masihkah kita mementingkan urusan dunia di atas segala perintah Allah?
Rasulullah pernah bersabda bahwa di surga sebuah pohon akan bisa kita
lalui dari ujung ranting timur ke ujung ranting barat sejauh 100 tahun
perjalanan. Satu lagi, bahwa menurut ilmu pengetahuan, ternyata jagad
raya ini tidak tetap, tetapi terus mengembang bertambah lama bertambah
besar dan tentu juga bertambah luas. Menurut penelitian Stephen Hawking
setiap satu milyar tahun jagad raya mengembang sekitar sepuluh sampai
dengan lima belas persen.
Suatu saat Abu Hurairah ra, mengatakan, ketika kami bersama rasulullah, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti benda yang jatuh menggelegar. Nabi yang mulia mengatakan:
“Tahukah kamu sekalian, suara apa itu? Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah yang lebih mengetahuinya. Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadi…” (HR.Muslim)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Ali Imran: 133)
“Berlomba-lombalah kamu sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepadam Allah dan rasulNya” (QS. Al-Hadiid : 21)
Subhaanallah, Surga itu luasnya seluas langit dan bumi? Berapakah luasnya langit dan bumi itu? Bisakah ilmu pengetahuan mengukurnya? Surga begitu luasnya, sementara penduduk bumi kita yang berisi sekitar lima milyar orang saja masih menyisakan demikian luas tempat yang belum dihuni.
Baiklah, sekedar untuk berhitung dan yang
penting adalah untuk menambah keimanan kita akan kebesaran Allah SWT,
mari kita mencoba mengukurnya. Berdasarkan informasi dari
Al-qur’an. Bahwa langit ini dicipta oleh Allah SWT sebanyak tujuh lapis.Pernyataan ini didukung paling tidak oleh delapan buah ayat al-qur’an
yaitu Al-Isra’ : 44, Al- Mukminuun : 17, Al-Mukminuun : 86, Al-Mulk : 3,
Al-Baqarah : 29, At-Thalaq : 12, Nuh : 15 dan An-Naba’ : 12
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang
ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan
bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (QS. Al-Isra’ : 44)
Langit diciptakan oleh Sang Pencipta
sebanyak tujuh lapis, sementara untuk langit terdekat saja yang masih
mampu dipandang teropong manusia yang tercanggih sekalipun sudah
membuat manusia ‘takluk’ tidak dapat membayangkan. Maka bumi sungguh
ibarat debu jika dibandingkan dengan luasnya surga. Demikian pula keindahan bumi beserta isinya,
sungguh amat sangat tidak sepadan jika dibandingkan dengan keindahan
Surga.
Benarlah kata sebuah hadits Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya, belum pernah didengar telinga, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terlintas di dalam hati. Lalu masihkah kita mementingkan urusan dunia di atas segala perintah Allah?
Sekedar sebagai ilustrasi matematis, mari
kita bayangkan berapa luasnya jagad raya langit pertama itu. Garis
tengah untuk langit pertama atau jagad raya ini diperkirakan sebesar 30
milyar tahun cahaya. Berarti garis tengah jagad raya kita ini sepanjang :
30.000.000.000 X 360 X 24 X 60 X 60 X 300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km. Ini masih kira-kira saja bukan angka yang mutlak dan juga ini bukan luasnya langit, tetapi baru garis tengahnya saja.
Yang sedang kita hitung inipun masih luas
langit terdekat saja yang masih sanggup diteropong manusia. Belum lagi langit lapis ke dua, ke tiga, ke
empat, ke lima, ke enam, dan yang ke tujuh. Yang kesemuanya itu jauh
lebih besar dibanding langit pertama. Lalu bisakah kita membayangkan
luas surga? Bagaimana dengan keindahannya? Subhaanallah. Logika ilmu pengetahuan mungkin bakal terhenti, tinggal logika iman yang bisa mengukurnya.
Surga memang luar biasa hebatnya. Luar
biasa indahnya. Bahkan kita tidak bisa membayangkannya. Tetapi yang
lebih menarik adalah ‘pernyatan sikap’ para sufi dan para wali Allah,
yang mengatakan bahwa mereka tidak terpesona dengan surga yang tidak
terbayangkan keindahannya itu. Sebab mereka lebih terpesona dan lebih
cinta kepada Pencipta dan Pemilik Surga, yaitu Allah SWT.
Artinya keindahan Allah SWT, Kebesaran
dan kehebatannya, sungguh melebihi surga itu sendiri. Subhaanallah. Cuma
kadang-kadang manusia ‘terperangkap’ dengan keindahan hadiahnya dan
lupa kepada Dzat Yang Maha Pemberi hadiah. Janganlah jadikan masa remaja kita sebagai masa untuk bersenang-senang, menjadi remaja berarti bertambah umur, bertambah umur berarti mengurangi umur juga.
Kemudian mari kita analisis berapakah kira-kira luas neraka ?
Suatu saat Abu Hurairah ra, mengatakan, ketika kami bersama rasulullah, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti benda yang jatuh menggelegar. Nabi yang mulia mengatakan:
“Tahukah kamu sekalian, suara apa itu? Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah yang lebih mengetahuinya. Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadi…” (HR.Muslim)
Benda yang jatuh, secara ilmu fisika bisa
dihitung jaraknya. Berdasarkan gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi
bumi kita ini adalah 9,8 m / detik, maka dengan mudah kita bisa
menghitung jarak tempuh batu yang jatuh mengikuti rumus 1/2 gt2. Jika
jatuhnya ke bumi kita sbb:
Jarak tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x [70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 23.228.686.172.160 km, Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 23.228.686.172.160 km /12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi ini jika dipakai gravitasi ‘bumi kita’. WOW.
Jarak tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x [70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 23.228.686.172.160 km, Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 23.228.686.172.160 km /12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi ini jika dipakai gravitasi ‘bumi kita’. WOW.
Artinya bahwa, jika jurang neraka itu
diukur berdasarkan gravitasi bumi kita, maka neraka memiliki kedalaman =
1.821.000.797.441,2 kali garis tengahnya bumi. Atau jika kita menggali
sebuah sumur, maka sumur itu akan mencapai kedalaman 23.228.686.172.160 km. Apabila sumur itu kita gali di bumi maka akan menembus bumi berulang kali, sampai sebanyak 1.821.000.797.441,2
kali. Dari sini saja kita sudah sulit membayangkan betapa dalamnya
jurang neraka seperti yang diinformasikan oleh Rasulullah SAW tadi. Jadi
jurang neraka itu sedalam: 1.821.000.797.441,2 kali ’tebal’nya bumi.
Ah, betapa menggiriskan! Yang baru kita illustrasikan tadi kedalaman
vertikal neraka, bagaimana pula lebar horizontalnya. Semestinya lebar
horizontal lebih luas dari vertikalnya, ibarat bumi yang memiliki
permukaan lebih luas dibanding ketinggian atmosfir bumi. Tetapi
kedalaman itu, ‘belum seberapa, sebab nanti di yaumil akhir, bumi kita
ini akan diganti oleh bumi yang lain. Sehingga gravitasi yang dimaksud
tentu bukan gaya gravitasi bumi kita ini. Tetapi gravitasi bumi baru, yang jauh lebih hebat dan lebih dahsyat kekuatan daya tariknya.
“Ketika bumi ini diganti dengan bumi yang
lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka bermunculan dari kuburnya
masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa”.
(QS. Ibrahim 14 : 48)
Jangankan dipakai ukuran bumi baru yang
kita belum tahu gravitasinya. Andaikata dipakai ukuran gaya tariknya
Black Hole saja, yg mempunyai perbandingan 1 : 100 trilyun (perbandingan
ini telah dianalisis pada suatu diskusi ilmiah yang bejudul “Menikmati
keindahan Allah melalui logika dan tanda-tanda”), maka kedalaman neraka menjadi sangat sangat
menggiriskan Secara matematis kedalaman itu menjadi : 23.228.686.172.160
km X 100.000.000.000.000 = 232.286.861.721.600.000.000.000.000 km.
Sebagai gambaran, bila 1 trilyun manusia sekalipun dimasukkan kedalam neraka sekaligus maka
tiap orangnya masih bisa diberi jatah ruang lebih dari 200 trilyun
kilometer persegi. Sehingga kalau seseorang dimasukkan ke dalam neraka,
jangan harap mudah menemukan teman ‘senasib dan sependeritaan’, apalagi sampai berbagi duka dan saling memberi dorongan agar ‘tabah'. Maka dari itu kalian yang masih muda, jangan sia-siakan waktu muda kalian untuk bersenang-senang saja, gunakan waktu untuk beribadah dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Tulisan ini belum lagi membicarakan
dahsyatnya suhu neraka serta ragam siksaan dan kualitas siksaannya.
Sebagai gambaran singkat Rasulullah saw pernah berkata, andaikata dari
dalam neraka yang dahsyat itu menerobos keluar apinya meskipun hanya
sebesar lubang jarum saja, maka hancur binasalah bumi kita. Tulisan ini juga belum menggambarkan bahwa di
neraka tubuh manusia tidak langsung gosong atau meleleh tapi memuai
dahulu. Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ada gigi seorang kafir yang
akan menjadi sebesar gunung Uhud di neraka. Hadits lain meriwayatkan
bahwa tebal kulit manusia di neraka akan (memuai) hingga setebal 3 hari
perjalanan, jauh lebih tebal dibanding kulit sapi yang digoreng dan
memuai hingga setebal kerupuk kulit. Inilah mungkin hikmah kenapa jatah
ruang neraka untuk setiap penghuninya diberi kapasitas yang
sedemikian luasnya.
Setelah kita membayangkan dan menganalisis keindahan surga
yang ternyata tidak bisa dibayangkan saking dahsyatnya, dan setelah
kita berhitung matematis tentang kedalaman neraka, yang ternyata
juga tidak bisa kita bayangkan betapa mengerikan kedalaman neraka itu,
masihkah kita mau menunda amal akhirat kita untuk suatu masalah dunia
yang ternyata sangat kecil dan tidak abadi ini. Ya Allah, berilah kami
kebaikan di atas dunia ini, dan berilah kami kebaikan di akhirat
nanti, hindarkanlah kami dari siksa-Mu yang amat pedih…AMIN...
Original Post http://tausyah.wordpress.com/2010/06/07/menghitung-luas-surga-dan-luas-neraka/
> Berkomentarlah sesuai dengan topik yang dibahas
> Jangan memberi link aktif saat berkomentar
> Dilarang promosi suatu produk saat berkomentar
> Gunakan ID saat berkomentar
> Selamat berkomentar dan terimakasih karena telah berkomentar